Ku tak kan pernah bisa mencintaimu
Menjaga hatimu . . .
Dan slalu tak kan pernah bisa . . .
Miliki ku sepenuh jiwamu . . .
Hati bukanlah sebuah mata
Hati bukanlah sebuah tangan
Yang bisa dengan mudah kau atur
Sesuka hatimu . . .
Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi . . .
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak
Aku terdiam sepi.
Dengarlah matahariku
Suara tangisanku . . .
Ku bersedih karena panah cinta
Menusuk jantungku . . .
Ucapkan matahariku
Puisi tentang hidupku
Yang tak mampu menaklukan waktu.
Kau hancurkan aku dengan sikapmu . . .
tak sadarkah kau telah menyakitiku
Lelah hati ini meyakinkanmu
Cinta ini membunuhku . . .
Mungkin . . .
Tuk slamanya rasa ini
Kan ku kenang
Karena ku tak kan pernah melupakanmu
Berjuta hal dapat ku simpan
Namun tak bisa . . .
Tuk sembunyikan perasaan ini
Maaf karena aku menyayangimu
Sepenuh hatiku . . .
Ku . . . merasa senang
Karena bisa dekat denganmu
Tapi ku tahu . .
Bahwa ku tak mungkin tuk milikimu
Sadarkah kamu . . .
Karena sikapmu pula
Yang membuat aku ragu
Tuk katakana itu . . .
Kudekat denganmu
Bukan berarti kau miliku
Tiap kau didepanku
Hati ini merasa
Seolah orang yang kau lihat
Bukanlah aku . . .
Tapi orang lain . . .
Orang yang kau sayangi . . .
Dapatkah aku
Menjadi orang itu . .
Yakinkan aku dengan ucapkan
“Ku suka itu . . .”
Apapun yang terpantul dimatamu
Pastikanlah bahwa matakulah
Yang ada disana . . .
“Sono hitomide “
Apapun yang terpantul dimataku
Kan ku pastikan bahwa matamulah
Yang ada disana . . .
Kebahagiaan saat pertemuan
Berubah Menjadi kesedihan
Saat kau melambai
Dan berkata “Sampai Jumpa”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar